Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Minggu, 24 November 2013

POPEYE CANDY

Awalnya kami membuat popeye candy ini karena banyak kaum muda maupun kaum tua yang tidak menyukai sayuran khususnya bayam. Kami menemukan inovasi baru yaitu permen dengan bahan dasarnya bayam untuk mengatasi masalah tersebut.

Membuat inovasi makanan yang berbahan dasar bayam di jadikan makanan permen yang membuat orang orang tertarik untuk mencobanya dan pastinya sebagai terobosan baru bagi yang tidak menyukai sayuran salah satunya bayam, tutorial pembuatan Popeye candy bisa di download di link berikut :


Semoga inovasi ini dapat memberikan manfaat yang positif.

CURVA NORD MILANO

Dalam beberapa tahun terakhir, kerusuhan baik di dalam maupun di luar stadion sering pecah di Italia. Banyak yang menganggap segala insiden tak lepas dari ulah kelompok suporter garis keras yang menamakan dirinya Ultras. Dengan segala fanatismenya, Ultras dianggap sering menimbulkan masalah hampir di setiap pertandingan, terlebih yang bernuansa rivalitas.

Namun, ada hal menarik dari kehadiran Ultras di Italia. Sebagai pendukung klub yang paling loyal, Ultras ternyata memiliki hak suara untuk ikut menentukan kebijakan klub. Ultras di Italia juga cenderung lebih terorganisir, bahkan hampir menyerupai sebuah organisasi politik.

Jika dipersempit, Curva Nord 69 (penghuni tribun utara Stadion Giuseppe Meazza), menjadi salah satu dengan jumlah anggota terbanyak di Italia. Menurut data yang dikeluarkan La Republica, Inter menguasai sekitar 16 persen fans fanatik sepak bola di Italia. Mereka hanya kalah dari Juventus (28%), dan penghuni Curva Sud, AC Milan (23%). Namun mereka unggul atas Napoli (9%), AS Roma (7%), dan Lazio (3%).
Curva Nord 69 menjadi salah satu kelompok suporter yang paling disegani di Italia. Bukan hanya dari tindakan anarkis mereka di lapangan, tapi juga dari sisi positif. Sudah 40 tahun sejak 1969 mereka mengabdikan dirinya guna menyemangati setiap Inter bertanding. Jelas dengan usia setua itu, pengaruh mereka pun cukup kental. Bahkan, mantan kapten AC Milan, Paolo Maldini pun sempat mengakui loyalitas pendukung setia rivalnya itu. “Selama ini mereka memang kerap membuat kami khawatir di lapangan, namun saya mengakui loyalitas mereka,” kata dia.


Curva Nord 69 bukan hanya didominasi satu kelompok tifosi saja. Inter memiliki beberapa kelompok Ultras yang selalu setia mendampinginya di setiap laga. Salah satunya Boys S.A.N (Squadre d'Azione Nerazzurre), kelompok Ultras tertua ke dua La Curva Milano setelah Fossa dei Leoni dari Curva Sud. Selain itu, ada juga Ultras Inter, Viking Inter, Brianza Alcoolica, Irriducibili, dan beberapa kelompok minor lain. Mereka inilah yang selalu menyemangati I Nerazzurri.

La Grande Curva Nord Milano :

Boys S.A.N (Squadre d'Azione Nerazzurre)

Kelompok tertua di Curva Nord 69. Berdiri pada 1969, hanya selang setahun setelah Fossa dei Leoni pertama kali muncul. Boys diambil dari nama anak nakal di sebuah komik bernama serupa. Di era 80-an Boys S.A.N kian ditakuti sebagai kelompok yang kerap membuat ulah.


Namun, sejak awal 90-an, Boys S.A.N meminimalisir aksi anarkis, dan lebih fokus mengekspresikan fanatisme melalui berbagai koreografi di stadion. Sekadar info, Boys S.A.N terbentuk meneruskan ide pelatih Inter ketika itu, Helenio Herrera yang menginginkan terbentuknya sebuah kelompok suporter yang terorganisir dengan rapi.


Ultras Inter 

Di Curva Nord, Ultras menjadi yang tertua ke dua setelah Boys S.A.N. Mereka berdiri sejak 1975 dengan nama Forever Ultras sebelum diganti pada 1995. 

Pelopornya adalah dua pemuda bernama Luciano dan Curzio, yang pertama kali memunculkan spanduk bertuliskan Forever Ultras di Curva Nord, tepat berdampingan dengan Boys S.A.N. Sejak 1997, Ivan Renato menjadi sutradara Ultras setelah meneruskan era kepemimpinan sebelumnya.

Viking Inter

Kelompok ketiga di Curva Nord ini terbentuk pada 1984. Viking juga dikenal sebagai salah satu pendukung beraliran sayap kanan paling loyal di Italia. Sayang, mereka kerap bersikap rasis. Kebetulan, Viking memang berhubungan sangat dekat dengan Blood & Honour Varese (kelompok suporter yang menolak anti-rasisme di sepak bola). Viking pun menjadi sangat menonjol di Curva Nord dengan indentitas bendera paling besar di antara suporter Ultras Inter.



 Brianza Alcoolica

Brianza Alcoolica (semangat Brianza) memang baru resmi didirikan pada November 1985. Namun, berbagai spanduk bertuliskan nama kelompok mereka sudah muncul beberapa tahun sebelumnya di Madrid, Spanyol. Dipelopori oleh beberapa orang yang merasa tidak cocok dengan segala kekerasan Curva Nord, 




Brianza Alcoolica memisahkan diri dengan idealisme mereka untuk menciptakan hiburan di stadion. Mungkin karena itu pula Brianza Alcoolica menjadi kelompok dengan jumlah suporter paling sedikit di antara lima lainnya.


Irriducibili

Irridubicili menjadi kelompok paling kontroversial di antara Ultras Inter lainnya. Berdiri sejak 1988, kelompok ini juga dikenal dengan nama “Skins” ini langsung membuat kericuhan dengan menyerang setiap pendukung lawan yang datang ke Giuseppe Meazza. Ciri khas Irridubicili adalah maskot seekor anjing hitam sebagai lambang kejahatan atau keonaran bernama Muttley. 


Dengan slogan “Non basta essere Bravi bisogna essere I migliori” (untuk menjadi yang terbaik, tidak cukup dengan bersikap baik), tak heran jika Irridubicili kerap berbuat onar di stadion. Bahkan mereka dengan terang-terangan mengaku setiap mendukung Inter, tak akan pernah lepas dari minuman beralkohol.

Boys Sez Roma


Meski Boy Sez Roma lahir dari sekelompok laki-laki yang berasal dari Kota Roma, mereka justru merupakan pendukung fanatik Inter Milan. Sejak awal berdiri pada 1979 lalu, kelompok ini memang membatasi anggotanya di usia 18-30 tahun, dan tentunya dengan satu tujuan mendukung Inter Milan. Boy Sez Roma mengambil posisi di sisi kanan Curva Nord dan berhubungan sangat dekat dengan Boys S.A.N



Jumat, 22 November 2013

KAEN RATJUN

heyhoo wassap wassap :D kembali lagi dengan gue bayu ahmad prakoso sedikit mau cerita tentang hobby baru gue yang lagi demen banget ngoleksi jersey bola, yup yang udah tau gue pasti tau betul kalo gue fans club sepak bola inter milan, seperti halnya fans bola yang lainnya kayaknya gak afdol kalo gak punya atribut club yang kita idolakan contohnya jersey club tersebut. Bisa dibilang jersey sekarang bukan sekedar jadi pakaian olahraga doang tapi sudah merambah jadi fashion bahkan jadi salah satu bidang usaha yang lagi trend di masa kini, dari yang mulai kawe thailand, GO china, vendor lokal dan yang original, disini gue memulai karier gue di dunia perkaenan awalnya gue ngoleksi jersey inter yang kawe maklum yang original muahaaal jadi beli yang sesuai kantong mahasiswa bisanya. Waktu terus berjalan dan koleksi jersey gue pun semakin menumpuk ahhh senangnyaaa ... suatu saat gue berpikir kapan yaa gua bisa beli jersey yang original kepengen banget tapi terhalang harga yang mahal, dan gue terus berpikir kenapa gue jadi fans gak mau berkorban dikit aja buat beli merchendise originalnya masa gue kalah sama fans jkt48 yang tiap kerjaannya di twitter metionin personilnya dan gak pernah di bales yang bela belain nonton pas manggung subuh subuh !

Akhirnya gue memutuskan untuk mengorbankan sedikit uang jajan gue untuk nabung buat beli jersey original, gue hunting dan akhirnya dapet jersey inter original dengan harga 320rb perlahan waktu berjalan tabungan gue terus bertambah sedikit demi sedikit karna progress menabung gue yang berjalan lama gua memutuskan untuk bawa bekel setiap ke kampus lumayan irit lagi paling nanti jajan di kampus cuma buat beli rokok doang, akhirnya tabungan dan duit ngirit terkumpul dan gue berhasil beli jersey original pertama gue :"). Beberapa bulan kemudian gue mau beli jersey original lagi dan kali ini jersey yang gua incer lumayan tinggi harganya sekitar 450rb sejenak gua galau gua mikir cuma jersey aja harganya segitu mahal klo beli yang kawe itu mah udah dapet 4 biji emang diluar akal sehat , tapi gua balik lagi ske naluri gue sebagai kolektor jersey dan memutuskan nabung dan ngirit lagi seperti sebelumnya dan hampir sebulan berjalan tapi duit yang gue kumpulin masih jauh dari target dan terpaksa gue menjual beberapa koleksi jersey gue yang kawe, berat banget rasanya gue ngejual koleksi gue biarpun itu barang kawe..  terlebih ada beberapa jersey yang langka. Beberapa jersey udah terjual tapi duit gue masih gak cukup gua mikir extra keras apa yang harus gue lakuin lagi semua usaha udah gue lakuin akhirnya gua coba untuk mengurangi kebiasaan ngerokok, ini berat..berasa hampa banget ini mulut kalo gak ngisep rokok hari demi hari berjalan tiap ke kampus gue sama sekali gak pernah jajan :")!!  akhirnya pengorbanan gue ini berhasil dan gue berhasil beli jersey original yang ke 2 kalinya ~

Dan akhirnya gue keracunan jersey original hampir tiap bulan gue selalu beli dan koleksi gue semakin tambah banyak. Dari ngoleksi kawe akhirnya kesampean bisa ngoleksi yang original biarpun masih newbie ada kepuasan tersendiri buat gue dan tanpa gue sadari ternyata hobby baru gua ini ada dampak positifnya gua jadi bisa berhenti kebiasaan gue ngerokok dan ada beberapa pelajaran yang bisa gua ambil dari hobby gua ini yaitu :

1. ternyata yang namanya sehat itu mahal , kenapa gua bilang gini soalnya untuk berhenti ngerokok yang bisa dibilang gak baik buat kesehatan ternyata butuh proses yang mahal, yup dari hobby ngoleksi jersey original yang notabene harganya mahal gua bisa menerapkan hidup sehat tanpa merokok.

2. banyak yang bilang jersey ori itu mahal , jujur emang mahal untuk sekedar jersey, tapi balik lagi ke personalnya kalo emang MAU usaha lebih pasti bisa kok kebeli. jadi intinya sesuatu yang lo inginin itu pasti bisa kecapai kalo lo mau berusaha keras untuk dapetin yang lo mau , gak ada yang gak mungkin :)




Kamis, 21 November 2013

PROFIL JAVIER ZANETTI



Javier Adelmar Zanetti (lahir di Buenos Aires, 10 Agustus 1973; umur 39 tahun) adalah pemain sepak bola asal Argentina yang bermain untuk klub Serie A Italia, Internazionale. Javier Zanetti bermain untuk Internazionale sejak 1995 dan menjabat kapten sejak 29 Agustus 1999 menggantikan Giuseppe Bergomi.

Dikenal sebagai pemain serba bisa karena dapat bermain dibanyak posisi, Zanetti bisa ditempatkan di kedua sisi sayap belakang dan tengah, serta juga dapat sebagai gelandang tengah dan gelandang bertahan, posisi aslinya adalah bek kanan yang akhir ini beralih menjadi gelandang bertahan sejak kedatangan Maicon yang berposisi sama dan lebih memiliki kekuatan dan kecepatan, posisi baru ini tenyata membuat Zanetti lebih efektif saat menjalani perannya dalam pertandingan.

Ia merupakan satu dari sedikit pemain yang telah bermain lebih dari 1000 pertandingan resmi seumur hidupnya. Terpilih oleh Pelé sebagai 100 pemain terbaik dunia yang pernah ada. Dalam pertandingan internasional, ia merupakan pemegang rekor caps dengan 145 pertandingan bersama tim nasional Argentina dan tampil dalam turnamen Olimpiade 1996 dan dua kali Piala Dunia yaitu 1998 dan 2002.

Di Argentina di panggil dengan nama "Pupi", dan memperoleh julukan "El Tractor" (si Traktor) setelah kedatangannya ke Italia karena kekuatan, ketahanan, stamina dan kemampuannya. Julukan lainnya adalah "Il Capitano" (si Kapten) yang merupakan kapten Internazionale yang memenangkan berbagai gelar prestisius. Musim 2011-2012, Zanetti merupakan satu-satunya orang non-Italia yang menjadi kapten untuk tim Serie A. Zanetti juga memengang rekor sepanjang masa sebagai pemain bukan kelahiran italia terbanyak yang mengikuti pertandingan bagi tim asal Italia saat bermain di pertandingan resmi ke 757-nya bersama Internazionale.



Zanetti, yang berencana setelah pensiun sebagai pemain tetap bekerja dengan Internazionale ini, juga terkenal akan jiwa sosialnya. Ia menjalankan yayasan bagi anak-anak tidak beruntung di Argentina. Ia dinobatkan sebagai duta SOS Children's Villages oleh FIFA untuk program di Argentina. Pada 2005, ia menerima penghargaan Ambrogino d'Orodari pemerintah kota Milan atas jiwa sosialnya. Zanetti juga adalah duta dunia untuk Olimpiade Khusus Penyandang Cacat.

Di Final Liga Champions 2010 pada 22 May 2010, Zanetti memainkan pertandingan resminya ke 700 bersama Internazionale, dan kemenangan pertandingan itu melengkapi treble bersejarah bagi tim sepak bola asal Italia. Pada 20 Oktober 2010, Golnya ke gawang Tottenham menjadikannya sebagai pemain tertua yang mencetak gol di Liga Champions, sebelum dipatahkan oleh Filippo Inzaghi dan Ryan Giggs.



Awal Kehidupan

Javier Adelmar Zanetti lahir di Buenos Aires dan dibesarkan di daerah pelabuhan distrik Dock Sud. Ia berkomitmen untuk mengejar pendidikan dan bekerja sekaligus, membantu ayahnya yang kuli bangunan, menjadi pengirim susu, dan bekerja di toko kelontong milik sepupunya tanpa mengabaikan semangat untuk bermain sepak bola. Dia mulai bermain sepak bola di sebuah lapangan pinggiran kota, dalam mengisi waktu luangnya.

Karakteristik permainan

Zanetti seperti julukannya "Traktor", memiliki kekuatan fisk dan daya tahan yang besar. Ia adalah pemain yang kuat dengan kemampuan teknis yang tinggi, sehingga dapat bertahan dan menyerang dengan cukup cepat. Zanetti terkenal di sepakbola karena keterampilan bermain diberbagai posisi dan memiliki daya jelajah yang luas.

Berposisi asli sebagai gelandang ataupun bek kanan, namun dalam kariernya yang panjang ia merupakan "kartu joker" bagi timnya karena hampir dapat dimainkan diseluruh posisi. Pernah di tempatkan sebagai bek kiri dan gelandang kiri pada awal tahun 2000'an saat Internazionale kekurangan pemain diposisi itu, era Mancini dan Mourinho Zanetti dipindahkan sebagai gelandang baik gelandang kanan maupun gelandang bertahan karena adanya bek kanan yang kuat Maicon. Formasi 3-4-3 yang menjadi favorit Gasperini memaksanya menjadi bek tengah pada 2011, sebelum dikembalikan posisinya menjadi gelandang lagi oleh Ranieri.



Karier klub

Talleres

Setelah ditolak oleh tim yunior Independiente, Zanetti bergabung dengan tim Talleres (tim divisi dua pada saat itu). Debutnya bersama Talleres berlangsung pada pertandingan melawan Instituto yang berakhir dengan kemenangan timnya 2-1 pada 22 Agustus 1992. Di Talleres ia bermain dalam 33 pertandingan dan mencetak satu gol dalam satu musim.
Setahun Kemudian ia pindah ke tim divisi utama Banfield.

Banfield

Saat berusia 20 tahun, Zenetti melakukan debutnya bersama Banfield pada tanggal 12 September 1993 di pertandingan kandang melawan River Plate. Dia mencetak gol pertamanya 17 hari kemudian melawan Newell's Old Boys dalam pertandingan yang berakhir 1-1. Pertunjukan yang luar biasa untuk Banfield mendapatkan popularitas dari penggemar El Taladro dan juga membuatnya mendapatkan panggilan dari tim nasional. Semusim Kemudian, klub raksasa Argentina River Plate dan Boca Juniors mengaku tertarik merekrutnya tapi Zanetti memutuskan untuk tinggal di Banfield selama satu tahun lagi.

Pada tahun 1995, ia pindah ke Italia untuk bergabung dengan Internazionale, yang menjadikannya paket pembelian pemain pertama Massimo Moratti. Perekrutan ini merupakan rekomendasi dari Antonio Valentin Angelillo yang merupakan mantan pemain dan pencari bakat Amerika Latin tim Internazionale.

Internazionale 

Zanetti, selalu dipercaya sebagai starting XI sejak Internazionale dilatih oleh Roy Hodgson pada tahun 1995. Dia melakukan debut untuk Internazionale pada 27 Agustus 1995 melawan Vicenza di Milan. Selama tinggal dengan klub, dia telah memenangkan 16 piala, 15 di antaranya berada di bawah kapten nya: Piala UEFA pada tahun 1998 (mencetak gol kedua di final dengan tembakan dari luar kotak penalti), Coppa Italia 2005, 2006 dan 2010, Piala Super Italia 2005, 2006, 2008 dan 2010, Scudetto 2005-2006, 2006-2007, 2007-2008, 2008-2009 dan 2009-2010, Liga Champions 2009-10 dan Piala Dunia Antarklub 2010. Pada tahun 2010, Zanetti menjadi kapten klub Italia pertama yang meraih treble dengan memjuarai Scudetto, Coppa Italia dan Liga Champions.

Kualitas Zanetti telah membuatnya mendapatkan rasa hormat di lapangan. Terkadang dia dikritik karena terlalu bersuara lembut di lapangan, tapi membuatnya menjadi salah satu yang paling konsisten Inter, pemain handal, dan terpercaya. Dengan demikian, ia diganjar dengan kapten klub, mengambil alih dari bek legendaris Giuseppe Bergomi. Menjadi bagian dari skuat sejak 1995 dan dengan lebih dari 700 penampilan, ia saat ini adalah yang paling lama di antara pemain inter lainnya. Untuk fans Inter, Zanetti adalah salah satu pemain terbesar yang pernah memakai seragam kebesaran mereka hitam dan biru dan dia telah dianggap sebagai legenda Internazionale. Ia merayakan pertandingan ke-600 nya untuk Internazionale dengan kemenangan 1-0 atas Lecce yang baru promosi. Sebelum pertandingan, dilapangan ia diberikan penghargaan berupa piring penghargaan oleh wakil kapten Iván Córdoba.

Meskipun Zanetti lebih sering diklasifikasikan sebagai pemain bertahan, ia sekarang lebih sering bermain di lini tengah. Sejak kedatangan Maicon pada awal musim 2006-07, Zanetti dipindahkan dari posisi bek kanan ke lini tengah. Dia mengakhiri paceklik gol 4 tahun ketika ia mencetak gol pada 5 November 2006 di kandang melawan Ascoli, setelah sebelumnya mencetak gol pada tanggal 6 November 2002 di sebuah pertandingan tandang melawan Empoli. Pada tanggal 27 September 2006, melawan Bayern Munich, Zanetti memainkan pertandingan 500 profesionalnya untuk Inter dan pada tanggal 22 November 2006, ia tampil dalam pertandingan ke-100 Eropa melawan Sporting Lisbon. Zanetti menjalani dua belas tahun yang luar biasa tanpa dikeluarkan dari lapangan dalam sebuah pertandingan. Pertama kali ia diusir dari lapangan dalam kariernya adalah pada tanggal 17 Februari 1999 di sebuah pertandingan Coppa Italia melawan Parma, dan ia diusir dari lapangan lagi dalam pertandingan Serie A melawan Udinese pada 3 Desember 2011. Hanya 2 pertandingan inilah ia mendapatkan kartu merah dari seluruh kariernya di Internazionale.

Di Inter, Zanetti telah merasakan 17 pelatih yang berbeda, membuatnya satu-satunya pemain telah bermain di bawah banyak pelatih. Kontraknya saat ini dengan Internazionale berjalan sampai tahun 2013 setelah ia memperpanjang kontraknya pada musim panas 2010. Sang kapten telah berjanji masa depannya kepada Nerazzurri, berharap untuk memiliki masa depan di manajemen klub setelah ia menggantung sepatu.

Musim 2009-10 awal yang baik untuk Zanetti dan Inter, terutama setelah kemenangan 4-0 dari rival sekota dalam derby Milan. Pada pertandingan 17 Oktober melawan Genoa, ia mulai dari serangan balik yang berujung gol kedua Internazionale. Pada tanggal 24 Oktober, ia menyamai rekor Giacinto Facchetti dengan 476 penampilan Serie A ketika bermain dalam pertandingan melawan Catania, yang berakhir dalam kemenangan 2-1 untuk Nerazzurri. Dia juga memegang rekor klub dengan 149 penampilan berturut-turut. Saat Inter memenangkan Final Liga Champions 2010 2-0 melawan Bayern Munich pada 22 Mei 2010, ini merupakan penampilan ke-700 Zanetti untuk Inter.

Pada tanggal 20 Oktober 2010, saat berusia 37 tahun dan 71 hari, Zanetti menjadi pemain tertua yang mencetak gol di Liga Champions ketika ia mencetak gol pada menit awal dengan kemenangan 4-3 Internazionale atas Tottenham Hotspur di Giuseppe Meazza. Gol ini merupakan gol keduanya di Liga Champions setelah pada bulan Desember 1998 dalam pertandingan kemenangan 2-0 melawan Sturm Graz. Pada tanggal 19 Januari 2011, Zanetti menyalip legenda La Beneamata Giuseppe Bergomi di penampilan Serie A, pertandingan 520 di Serie A untuk Inter. Setelah sebelumnya ia menyamai rekor 519 milik Bergomi, ketika Internazionale membungkam Bologna dengan skor 4-1 pada tanggal 16 Januari 2011. 

Pada tanggal 11 Mei 2011, Zanetti membuat penampilan keseribunya sebagai pemain sepakbola profesional saat bermain untuk Internazionale melawan Roma di semi final Coppa Italia Leg 2.

Karier internasional

Zanetti debutnya untuk Argentina pada 16 November 1994 melawan Chili di bawah pelatih Daniel Passarella. Dia telah mewakili negaranya pada Piala Dunia tahun 1998 dan 2002. Dia juga bagian dari tim yang memenangkan medali perak di Olimpiade 1996 Atlanta, Amerika Serikat.

Pada Piala Dunia 1998, ia menyelesaikan dengan baik menjadi gol, umpan dari sebuah tendangan bebas Juan Sebastián Verón di babak 16 pertandingan melawan Inggris membuat skor 2–2. Argentina kemudian memenangkan adu penalti 4–3 tapi kalah 1–2 dalam pertandingan perempat final melawan Belanda.



Zanetti bermain untuk tim nasional Argentina dibawah asuhan Marcelo Bielsa di Piala Dunia 2002. Namun, mereka tersingkir di babak penyisihan grup, meskipun memenangkan laga pembuka.

Zanetti merayakan cap ke-100 dengan membantu Argentina memenangkan semifinal Piala Konfederasi FIFA 2005 atas Meksiko pada 26 Juni 2005, di mana ia menjadi pemain terbaik pada pertandingan tersebut. Pada partai Final, Argentina kalah atas Brasil.

Setelah menjadi bagian dari tim selama putaran kualifikasi, Zanetti tidak dipanggil untuk Piala Dunia FIFA 2006 oleh pelatih José Pekerman yang menjadi sebuah keputusan kontroversial bagi pendukung dan media.

Dengan pelatih baru Alfio Basile, Zanetti dipanggil untuk pertandingan persahabatan melawan Perancis pada tanggal 7 Februari 2007. Ia bermain cemerlang dan membantu Javier Saviola mencetak satu-satunya gol yang juga memberi kemenangan pertama Argentina di bawah manajemen Basile. Pada tahun yang sama, Zanetti adalah wakil kapten dari skuat Argentina pada Copa América 2007, setelah sebelumnya ikut di turnamen tahun 1995, 1999 dan 2004. Pada April 2007, Zanetti dianugrahi dengan penghargaan nasional Giuseppe Prisco. Sejak pensiunnya Roberto Ayala, Zanetti diberi ban kapten. Pada pertandingan kualifikasi Piala Dunia melawan Bolivia pada tanggal 17 November 2007, ia menjadi pemain paling banyak bermain menggunakan kostum timnas Argentina.

Zanetti menjadi pemain reguler di bawah pelatih baru Diego Maradona, meskipun gelandang bertahan Javier Mascherano mengambil alih peran kapten atas permintaan Maradona. Meskipun Internazionale berhasil menjuarai Liga Champions 2010, Maradona tidak memanggil Zanetti dan rekan satu timnya Esteban Cambiasso untuk skuat Argentina pada Piala Dunia FIFA 2010, langkah ini sangat dikecam oleh para pengamat sepak bola tidak hanya dari Amerika Selatan tetapi juga Eropa. Tapi sebaliknya, secara mengejutkan Ariel Garcé dipanggil, setelah hanya bermain di dua kali pertandingan dalam lima tahun terakhir, tapi akhirnya Garcé tidak bermain satu menit pun dalam Piala Dunia.

Pada tanggal 20 Agustus 2010, pelatih baru Argentina Sergio Batista memanggil kembali Javier Zanetti untuk pertandingan persahabatan melawan Spanyol yang dimainkan pada Selasa 7 September 2010 di Stadion Monumental kandang River Plate bersama legenda Gabriel Batistuta yang diberikan sebagai pertandingan penghargaan oleh Asosiasi Sepakbola Argentina atas karier luar biasanya, mereka bermain dihadapan lebih dari 48.000 orang. Dia dipanggil lagi untuk pertandingan persahabatan melawan Jepang di Saitama, Oktober 2010 tetapi ditarik keluar pada menit terakhir karena cedera. 

Statistik Karier:

Klub
TeamSeasonLeagueCupContinental1Other2Total
AppsGoalsAppsGoalsAppsGoalsAppsGoalsAppsGoals
Talleres RE1992–93331331
Total331331
Banfield1993–94371371
1994–95293293
Total664664
Internazionale1995–963225020392
1996–9733351120504
1997–982804092412
1998–99343509120504
1999–20003418110432
2000–012901040340
2001–0233011101442
2002–0334110180531
2003–0434050120510
2004–0535030110490
2005–06250508010390
2006–07371408010501
2007–08381408010511
2008–09380408010510
2009–103704013010550
2010–11350508141522
2011–12340208010450
2012–130000100000
Total57312663149513179821
Career Total67217663149513189726
1Continental competitions include the UEFA Champions League and UEFA Cup
2Other tournaments include the Serie A play-off, Supercoppa Italiana, UEFA Super Cup and FIFA Club World Cup

Klub

Internazionale
  •     Serie A (5): 2005–06, 2006–07, 2007–08, 2008–09, 2009–10
  •     Coppa Italia (4): 2004–05, 2005–06, 2009–10, 2010–11
  •     Supercoppa Italiana (4): 2005, 2006, 2008, 2010
  •     UEFA Champions League (1): 2009–10
  •     UEFA Cup (1): 1997–98
  •     FIFA Club World Cup (1): 2010

Individual
  •     FIFA 100 ("Pelé names his top 100 players")
  •     Pallone d'Argento: 2002
  •     FIFA Team of the Year 2009 Nominee (Right-back)


Tim Nasional
Argentina
  •     Medali emas Pan American Games 1995
  •     Medali perak Olimpiade Atlanta 1996
  •     Finalis Copa América 2004 dan 2007

Rabu, 20 November 2013

STADIO GIUSEPPE MEAZZA


Stadion tim F.C INTERNAZIONALE MILANO saat ini adalah Stadion Giuseppe Meazza yang terletak di distrik San Siro di kota Milan, berkapasitas 85.000 orang. Stadion yang juga dikenal dengan nama San Siro ini memiliki nama asli Nuovo stadio Calcistico San Siro yang dibangun mulai tanggal 1 Agustus 1925 hingga 15 September 1926 oleh Piero Pirelli yang saat itu menjabat sebagai Presiden AC Milan dengan dana sekitar 5 juta lira. Stadion ini dibuka secara resmi pada tanggal 19 september 1926 dengan Pertandingan Derby antara AC.Milan melawan Inter Milan, yang dimana laga itu dimenangkan oleh Inter Milan dengan skor 6 - 3


Stadion ini digunakan bersama dengan AC Milan, klub besar lain di Milan. Pada awalnya Stadion ini adalah Stadion kandang bagi AC Milan, hingga pada tahun 1935 AC Milan mengalami kebangkrutan dan harus menjual stadion tersebut pada Pemerintah kota Milan. Inter Milan kemudian menyewa Stadion ini dari Pemerintah kota Milan pada tahun 1947, sejak saat itu stadion ini digunakan sebagai kandang bagi Inter Milan dan AC Milan. Jauh sebelum menggunakan Stadion Giuseppe Meazza, Inter selalu menggunakan Stadion Arena.




Nama Giuseppe Meazza dipilih sebagai nama Stadion pada tahun 1980 untuk menghormati pemain sepak bola legendaris yang membawa Italia menjuarai Piala Dunia 1934 dan 1938, sekaligus mantan pemain Inter dan Milan. Suporter AC Milan lebih suka menggunakan nama "San Siro" untuk menyebut nama stadion ini, karena Giuseppe Meazza lebih identik sebagai ikon Inter Milan walaupun pernah bermain untuk AC Milan.



Saat ini Stadion Giuseppe Meazza dinilai oleh UEFA termasuk dalam 23 stadion di Eropa yg memiliki rating bintang 5.

CORI INTER

INTERISTI CHANTS
(Yel-Yel Pendukung Setia INTER)

  1. INTER DEVI VINCERE
Ora, Tutta Quanta La (Sekarang, bahkan seluruh)
Curva, Cantera’ Per Te (Curva, bernyanyi untuk kalian)
Inter, Devi Vincere (INTER, kalian menang)
Inter, Devi Vincere (INTER, kalian menang)

  1. INTER VINCI PER NOI
Dai Inter Vinci Per Noooi… (Inter menang bagi kami)
Dai Inter Lotta Per Nooooiii… (Inter berarti banyak bagi kami)
Ovunque Sarai Da Noi Sentirai Un Coro Che Fa Cosi…INTER!!! (Dimana-mana kita akan mendengar teriakan yang seperti  INTER!)

  1. NON VI LASCEREMO MAI
Forza Ragazzi Non Vi Lasceremo Mai (Kami tak akan meninggalkanmu)
Forza Ragazzi Non Vi Lasceremo Mai (Kami tak akan meninggalkanmu)
Forza Ragazzi Non Vi Lasceremo Mai (Kami tak akan meninggalkanmu)
La Nord E’ Qui Con Voooi (Utara selalu denganmu)
Forza Forza Forza Forza Inter
Forza Forza Forza Forza Inter
Forza Forza Forza Forza Inter
La Nord E’ Qui Con Voooi (Utara selalu denganmu)

  1. OCCHI RAGAZZI
Oooooooooh Occhio Raga Ci Tirano Le Pietre, Giu’! (Jiwa raga kami membelamu, giu!)
Occhio Raga Ci Tirano Le Pietre, Giu’! (Jiwa raga kami membelamu, giu!)
Se Pietre Tireranno (Jika ada yang menyerangmu)
Dal Pullmann Scenderemo (Pelatih akan menurunkanmu)
Per Questa Inter Noi Combatteremo! (Kami akan berjuang untuk aksimu)
Sara’ Cosi’, Finche Vivro’ (Jadi Saksi, selama hidupku)
Sara’ Cosi’, Finche Vivro’ (Jadi Saksi, selama hidupku)
  
  1. OGNI VOLTA CHE
Ogni Volta Che C’e’ L’inter (Setiap kali ada INTER)
In Trasferta O Giu’ In Citta’ (Tandang maupun kandang)
Anche Se La Mamma Non Lo Sa (Bahkan jika ibu tak tahu)
Noi Saremo Sempre Qua (Kami akan selalu ada disini)
Lalalalalalalala Lalalalalalala
Anche Se La Mamm` Non Lo Sa (Bahkan jika ibu tak tahu)
Noi Saremo Sempre Qua (Kami akan selalu ada disini
Tra Denuncie E Diffide (Diantara peraduan maupun undangan)
Mi Domandano Il Perche’ (Aku tak ambil pusing)
Me Ne Frego Rispondendo Che (Aku tidak peduli)
L’inter E’ Tutto Per Me! (INTER segalanya bagiku)
Lalalalalalalala Lalalalalalala
Me Ne Frego Rispondendo Che (Aku tidak peduli)
L’inter E’ Tutto Per Me! (INTER segalanya bagiku)
  1. OVUNQUE NOI SAREMO
Ovunque Noi Saremo (Kami akan dimana-mana)
Sempre Ti Sosterremo (Kami akan mendukungmu selalu)
E Non Ti Lasceremo Mai (Kami tak akan membiarkanmu)
Forza Inter Dai!

  1. SARA CAPITATO ANCHE A VOI
Sara Capitato Anche A Voiiiiiii… (Akan kami lakukan padamu)
Di Avere l’Inter Nel Cuooore… (Betapa INTER berani)
Cantando Una Sola Canzooone… (Menyanyikan satu lagu)
Che Fa… (Yang berbunyi)
Nerazzurri Ale Nerazzurri Ale Nerazzurri Aleeeee…
  1. DOVE SONO GLI ULTRAS
Dove Sono Gli Ultras 5x (Dimana-mana ada ULTRAS)
  
  1. CHI NON BATTE LE MANI E UN ROSSONERO / BIANCONERO
Chi Non Batte Le Mani E Un Rossonero / Bianconero
(Mereka yang tidak bertepuk tangan adalah milanista / jupretinuk)
E Un Rossonero / Bianconero.. E Un Rossonero / Bianconero
(Milanista / jupretinuk)
Chi Non Batte Le Mani E Un Rossonero / Bianconero
(Mereka yang tidak bertepuk tangan adalah milanista / jupretinuk)
E Un Rossonero / Bianconero.. E Un Rossonero / Bianconero
(Milanista / jupretinuk)
Chi Non Batte Le Mani E Un Rossonero / Bianconero
(Mereka yang tidak bertepuk tangan adalah milanista / jupretinuk)
E Un Rossonero / Bianconero.. E Un Rossonero / Bianconero
(Milanista / jupretinuk)
  1. SALUTATE LA CAPOLISTA
Salutate La Capolista 4x (Halo sang pemuncak!)
  1. NERAZZURRO E
Nerazzurro E’ (Dan Sang Biru Hitam)
Qualcosa Che Nasce Dentro Di Me (Berasal dari jiwa kami)
Neroblu Sono I Colori Che Amiamo Noi (Biru Hitam adalah warna yang kami cintai)
Non Ci Fermerete Mica Voi (Kami tak akan berhenti melawan)
Bastardi! (BAJINGAN!)

  1. NON MOLLARE MAI
Non Mollare Mai 4x (Takkan pernah menyerah)
  
  1. CHI NO SIAMO
La Gente Vuol Sapere (Orang Ingin tahu)
Chi Noi Siamo? (Chino Siamo?) (Siapa kami?)
Glielo Diciamo (Glielo Diciamo) (Kami akan mengatakan)
Chi Noi Siamo? (Chino Siamo?) (Siapa kami?)
Siamo L’armata Nerazzurra (Kami adalah Pasukan Biru Hitam)
E Mai Nessun Ci Fermera’ (Dan kami takkan berhenti)
Noi Saremo Sempre Qua (Kami akan selalu disini)
Quando L’inter Giochera’ (Ketika INTER bermain)
Perche’ L’inter E’ La Squadra Degli Ultra’ (Itulah kenpa kami menjadi ULTRAS INTER)
Nerazzurro E’ Il Colore Che Amiamo (Untuk INTER dan orang-orang yang kami cintai)
Nerazzurro Sei Tutto Per Noi (INTER adalah segalanya bagi kami)
A San Siro, In Italia, In Europa Sei (Di San Siro, Italia dan Eropa)
La Fede Di Noi Tuoi Ultras (Itulah kenapa kami menjadi pendukung setia)
Lalalallalalalalala…..
  
  1. NEROBLU
Tu Per Noi Puoi Vincere O.. (Untuk kamu kami bisa menang)
Puoi Pure Perdere , (Kami murni untukmu)
Tanto Siamo Sempre Con Te.. (Jadi kami kan selalu denganmu)
È Il Nostro Canto Che Ovunque Sarai (Itulah lagu kami dimanapun berada)
Nell’aria Sentirai (Kamu akan merasa terbang)
Neroblu È Il Colore Per Cui Cantiamo… (Kami bernyanyi tentang NEROBLU)
Nero Blu Dai Forza Inter Dai Nero Blu
Noi Siamo Qui Con Te, (Kami selalu disini denganmu)
Dai Forza Inter Inter Ale……..
  1. SEMPRE CON VOI
Siamo Sempre Con Voi (Kami selalu denganmu)
Siamo Sempre Con Voi (Kami selalu denganmu)
Siamo Sempre Con Voi (Kami selalu denganmu)
Non Vi Lasceremo Mai (Takkan pernah meninggalkanmu)
Forza INTER E-Eh
Forza INTER O-Oh
Forza INTER E-Eh
Forza INTER Ale Ale 

  1. INSIEME A NOI
Forza Inter Vinci E Lotta Insieme A Noi (Forza INTER, bertarung bersama kita menang)
Insieme A Noi (bersama kita menang)
Insieme A Noi (bersama kita menang)
Forza Inter Vinci E Lotta Insieme A Noi (Forza INTER, bertarung bersama kita menang)
Insieme A Noi (bersama kita menang)
Insieme A Noi (bersama kita menang)
Forza Inter Vinci E Lotta Insieme A Noi (Forza INTER, bertarung bersama kita menang)
  1. JUVENTINO / MILANISTA PEZZO DI MERDA
Juventino / Milanista Pezzo Di Merda 3x 

  1. TUTTI DESTRA –nada seperti nomor 15-
Tutti Destra E-Eh (Semua tepat)
A Sinistra O-Oh (Sebelah kiri)
Tutti Destra E-Eh (Semua tepat)
A Sinistra O-Oh (Sebelah kiri)
Forza INTER E-Eh
Forza INTER O-Oh
Forza INTER E-Eh
Forza INTER Ale Ale

  1. FORZA INTER ALE –yang biasa dinyanyikan setelah gol, ulang 2kali-
Ale… Ale… Forza Inter Ale…
Buonasera Championi (Selamat malam juara)
Nerazzurra Le Ale
INTER!!

  1. INTER TERITORY MILAN –lihat di youtube, dinyanyikan saat derby, ulang 2kali-
Siamo Noi.. Siamo Noi… (Kami adalah… Kami adalah…)
Inter Teritory Milan Siamo Noi… (Milan teritori kami INTER)

  1. INTER TERITORY ITALY –Jika Inter main di Italia, ulang 2kali-
Siamo Noi.. Siamo Noi… (Kami adalah… Kami adalah…)
Inter Teritory Italy Siamo Noi… (Italia teritori kami INTER)

  1. INTER TERITORY EUROPA –jika Inter main di Eropa, nada sama seperti 19, ulang 2kali-
Siamo Noi.. Siamo Noi… (Kami adalah… Kami adalah…)
Inter Teritory Europa Siamo Noi… (Eropa teritori kami INTER)
  1. VINCERE satu orang teriak bait pertama, yang lain ikuti bait kedua, ulang 3kali-
Uno, Due, Tre! (Satu, dua, tiga!)
VINCERE! (Menang!)
lalu lanjut lirik berikut-
INTER! INTER! INTER!
Ole… Ole Ole Ole… Inter… Inter…
Ole… Ole Ole Ole… Inter… Inter…

  1. DAI FORZA INTER FACCI UN GOAL –lihat di youtube-
Dai Forza Inter Facci Un Goal, Solo Per Noi 2x (Gol dari inter, hanya untuk kita)
E Dalla Curva Si Alzera, Un Grido (Dan seluruh curva akan histeris)
Magica Inter Facci Sognare (INTER adalah mimpi yang ajaib)


25.ALE ALE INTER ALE –lihat di youtube-
Ale Ale Ale… Inter Ale…
Ale Ale Ale… Inter Ale…
Ale Ale Ale, Ale Ale Ale…
Ale Ale Ale… Inter Ale…
Ooooooo… Ooooooo… Ooooooo…

MAKNA BHINEKA TUNGGAL IKA

1.     MAKNA BHINNEKA TUNGGAL IKA

Frasa Bhinneka Tunggal Ika sendiri berasal dari bahasa Jawa Kuno dan dalam penerjemahannya sehari-hari kedalam Bahasa Indonesia akan bermakna "Berbeda-beda tetapi tetap satu". Bila kata Bhinneka Tunggal Ika diterjemahkan per patah kata, maka akan berarti seperti berikut ini:

·         Bhinneka yang bermakna "beraneka ragam" atau berbeda-beda.
·         Tunggal yang bermakna "satu"
·         Ika bermakna "itu"

Secara harafiah Bhinneka Tunggal Ika diterjemahkan "Beraneka Satu Itu", yang bermakna meskipun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap adalah satu kesatuan. Semboyan ini digunakan untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan.

Kalimat Bhinneka Tunggal Ika sendiri merupakan kutipan dari sebuah kakawin Jawa Kuna yaitu kakawin Sutasoma, karangan Mpu Tantular semasa kerajaan Majapahit sekitar abad ke-14. Kakawin ini istimewa karena mengajarkan toleransi antara umat Hindu Siwa dengan umat Buddha.

2.     IDEOLOGI PANCASILA

·         Ideologi pancasila sebagai ideology bangsa dan bernegara di Indonesia berkembang melalui suatu proses yang cukup panjang, bersumber dari nilai- nilai yang dimiliki bangsa Indonesia yaitu adat istiadat, serta agam di Indonesia yang dipandang sebai pandangan hidup bangsa.

·         Ideology pancasila mendasarkan pada hakikat sifat kodrat manusia sebaigai makhluk individu dan makhluk social. Karena itu dalam pancasila mengakui atas kebebasan dan kemerdekaan individu, namun dalam hidup bersama juga harus mengakui hak dan kebebasan orang lain secara bersama sehingga dengan demikian harus mengakui hak hak masyarakat.

·         Manusia menurut pancasila berkedudukan kodrat sebagai makhluk pribadi dan sebagai makhluk tuhan yang maha esa.
·         Berdasarkan sifatnya ideology pancasila bersifat ideology terbuka yang berarti senantiasa mengantisipasi perkembangan aspirasi rakyat sesuai dengan perkembangan zaman.


3.     PANCASILA SEBAGAI KEPRIBADIAN BANGSA

Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia diwujudkan dalam sikap mental dan tingkah laku serta amal perbuatan sikap mental. Sikap mental dan tingkah laku mempunyai cirri khas artinya dapat dibedakan dengan bangsa lain. Ciri khas ini lah yang dimaksud dengan “KEPRIBADIAN”.
Bangsa indonesia secara jelas dapat dibedakan dari bangsa-bangsa lain. Apabila kita memperhatikan tiap sila dari pancasila, maka akan tampak dengan jelas bahwa tiap sila pancasila itu adalah pencerminan dari bangsa kita.terdapat kemungkinan bahwa tiap tiap sila bersifat UNIVERSAL yang juga dimiliki oleh bangsa-bangsa lain di dunia ini, akan tetapi kelima sila yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan itulah yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia.
Oleh karena itu yang terpenting adalah bagaimana kita memahami, menghayati dan mengamalkannya dalam kehidupan. Tanpa ini maka pancasila hanyalah sekedar rangkaian kata – kata yang tercantum dalam UUD 1945 yang merupakan perumusan yang beku dan mati serta tidak memiliki arti penting dalam kehidupan bangsa Indonesia.

4.     PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP BANGSA

Pandangan hidupialah suatu hal yang dijadikan sebagai pedoman hidup, dimana dengan aturan – aturan yang dibuat untuk mencapai yang dicita citakan. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia memiliki tujuan mencapai kesejahteraan & kebagian lahir dan batin bagi masyarakat yang beraneka ragam sifatnya.


5.     PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA


Penetapan Pancasila sebagai dasar negara itu memberikan pengertian bahwa negara Indonesia adalah Negara Pancasila. Hal itu mengandung arti bahwa negara harus tunduk kepadanya, membela dan melaksanakannya dalam seluruh perundang-undangan. Mengenai hal itu, Kirdi Dipoyudo (1979:30) menjelaskan: “Negara Pancasila adalah suatu negara yang didirikan, dipertahankan dan dikembangkan dengan tujuan untuk melindungi dan mengembangkan martabat dan hak-hak azasi semua warga bangsa Indonesia (kemanusiaan yang adil dan beradab), agar masing-masing dapat hidup layak sebagai manusia, mengembangkan dirinya dan mewujudkan kesejahteraannya lahir batin selengkap mungkin, memajukan kesejahteraan umum, yaitu kesejahteraan lahir batin seluruh rakyat, dan mencerdaskan kehidupan bangsa (keadilan sosial).”

Pandangan tersebut melukiskan Pancasila secara integral (utuh dan menyeluruh) sehingga merupakan penopang yang kokoh terhadap negara yang didirikan di atasnya, dipertahankan dan dikembangkan dengan tujuan untuk melindungi dan mengembangkan martabat dan hak-hak azasi semua warga bangsa Indonesia. Perlindungan dan pengembangan martabat kemanusiaan itu merupakan kewajiban negara, yakni dengan memandang manusia qua talis, manusia adalah manusia sesuai dengan principium identatis-nya.

Pancasila seperti yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 dan ditegaskan keseragaman sistematikanya melalui Instruksi Presiden No.12 Tahun 1968 itu tersusun secara hirarkis-piramidal. Setiap sila (dasar/ azas) memiliki hubungan yang saling mengikat dan menjiwai satu sama lain sedemikian rupa hingga tidak dapat dipisah-pisahkan. Melanggar satu sila dan mencari pembenarannya pada sila lainnya adalah tindakan sia-sia. Oleh karena itu, Pancasila pun harus dipandang sebagai satu kesatuan yang bulat dan utuh, yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Usaha memisahkan sila-sila dalam kesatuan yang utuh dan bulat dari Pancasila akan menyebabkan Pancasila kehilangan esensinya sebagai dasar negara.

Sebagai alasan mengapa Pancasila harus dipandang sebagai satu kesatuan yang bulat dan utuh ialah karena setiap sila dalam Pancasila tidak dapat diantitesiskan satu sama lain. Secara tepat dalam Seminar Pancasila tahun 1959, Prof. Notonagoro melukiskan sifat hirarkis-piramidal Pancasila dengan menempatkan sila “Ketuhanan Yang Mahaesa” sebagai basis bentuk piramid Pancasila. Dengan demikian keempat sila yang lain haruslah dijiwai oleh sila “Ketuhanan Yang Mahaesa”. Secara tegas, Dr. Hamka mengatakan: “Tiap-tiap orang beragama atau percaya pada Tuhan Yang Maha Esa, Pancasila bukanlah sesuatu yang perlu dibicarakan lagi, karena sila yang 4 dari Pancasila sebenarnya hanyalah akibat saja dari sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa.”

Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara selalu dilandasai semangat juang yang tinggi. Semangat juang tersebut tertuang dalam nilai-nilai juang sebagai berikut:

·         Ketuhanan yang maha esa
·         Kamanusian yang adil dan beradab
·         Persatuan Indonesia
·         Kerakyatan yang dipimpin oleh kebijaksanaan dalam permusyawatan dan perwakialan

·         Keadilan social bagai seluruh rakyat Indonesia