Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Kamis, 05 Mei 2016

KONSEP MANAJEMEN BASIS DATA DALAM SIG

Sistem informasis Geografis (SIG) tidak dapat dilepaskan dengan basis data, sebab SIG sendiri memerlukan data (spasial dan atribut ) yang disimpan di dalam basis data spasial (dimana data atribut terdapat didalamnya). Selain itu, semua perangkat SIG-pun secara inherent telah dilengkapi dengan kemampuan dalam mengelola basis data.

Pengembangan sistem SIG yang telah mendapatkan dukungan DBMS dapat dijelaskan dengan beberapa fakta berikut:

  • Biaya pengadaan DBMS telah mendominasi secara garis besar biaya keseluruhan perangkat lunak sistem-sistem termasuk SIG.
  • DBMS banyak memiliki fungsi-fungsi yang diperlukan oleh sistem perangkat SIG

 Pada umumnya terdapat 2  pendekatan untuk mengunakan DBMS di dalam SIG:

  • Pendekatan solusi DBMS total, yaitu semua data spasial dan non spasial diakses melaui DBMS sehingga data” tersebut harus memenuhi asumsi” yang telah ditentukan oleh perancang DBMSnya.
  • Pendekatan solusi kombinasi, yaitu tidak semua data tabel” atribut berikut relasi”nya diakses melalui DBMS karena data” tersebut telah sesuai dengan modelnya.  Contohnya ARC/INFO biasanya mengadopsi dua basis data yang secara khusus dirancang untuk data spasial  ARC/INFO dan yang kedua untuk data non spasial yang dikelola oleh sistem basisdata yang khusus dirancang untuk data non spasial.

 Untuk membawa dunia nyata ke dalam SIG, harus digunakan model data, dari model dunia nyata kemudian dikonversikan ke dalam model data dengan mengunakan elemen” geometri dan kualitas, kemudian di transfer ke dalam bentuk basis data yang dapat menangani data” digital yang dapat di presentasikan ke dalam bentuk peta dan laporan.

MODEL BASIS DATA

Model basis data menyatakan hubungan antar rekaman yang tersimpan dalam basis data. Beberapa literatur menggunakan istilah struktur data logis untuk menyatakan keadaan ini. Model dasar yang paling umum ada 3 macam, yaitu :
  •  Model Basis Data Relasional
Perbedaan penekanan para perancang sistem SIG pada pendekatan basis data untuk penyimpanan koordinatkoordinat peta dijital telah memicu pengembangan dua pendekatan yang berbeda dalam mengimplementasikan basis data relasional di dalam SIG. Pengimplementasian basis data relasional ini didasarkan pada model data hybrid atau terintegrasi
  • Model Data Hybrid
Langkah awal pada pendekatan ini adalah pemahaman adanya dugaan atau pendapat bahwa mekanisme penyimpanan data yang optimal untuk informasi lokasi (spasial) di satu sisi, tetapi di dsisi yang lain, tidak optimal untuk informasi atribut (tematik). Berdasarkan hal ini, data kartografi digital disimpan di dalam sekumpulan files sistem operasi direct access untuk meningkatkan kecepatan input-output, sementara data atributnya disimpan did alam DBMS relasioanl lomersial yang standar.
  •  Model Data Terintegrasi
Pendekatan modael data terintegrasi juga dideskripsikan sebagai pendekatan sistem pengelolaan basis data (DBMS) spasial, dengan SIG yang bertindak sebagai query processor. Kebanyakan implementasinya pada saat ini adalah bentuk topologi vektor dengan tabel-tabel relasional yang menyimpan data-data koordinat peta (titik, nodes, segmen garis, dl.) bersama dengan tabel lain yang berisi informasi topologi. Data-data atribut disimpan di dalam tabel-tabel yang sama sebagai basis data map feature (tabel internal atau abel yang dibuat secara otomatis) atau disimpan di dalam tabel-tabel yang terpisah dan dapat diakses melalui operasi relasioanl “JOIN”.


Sumber : 
1. http://srisucia.blogspot.co.id/2011/11/konsep-pengelolaan-basis-data-spasial.html
2. https://oezkarblank.wordpress.com/materi/basis-data/

Selasa, 03 Mei 2016

Proposal Pembuatan Aplikasi Kaskus



Nama Anggota :

Bayu Ahmad prakoso( 11112377)
M.Ali akbar S(14112297)
M.Hendriansyah( 14112632)
M.Kahfi (15112000)
M.Ilham Ma’aarij (14112746)

Kelas: 4KA18


I.  Latar Belakang Aplikasi

Kaskus adalah situs forum komunitas maya terbesar dan nomor 1 Indonesia dan penggunanya disebut dengan Kaskuser. Kaskus lahir pada tanggal 6 November 1999 oleh tiga pemuda asal Indonesia yaitu Andrew Darwis, Ronald Stephanus, dan Budi Dharmawan, yang sedang melanjutkan studi di Seattle, Amerika Serikat. Situs ini dikelola oleh PT Darta Media Indonesia. Kaskus memiliki lebih dari 6 juta pengguna terdaftar. Pengguna Kaskus umumnya berasal dari kalangan remaja hingga orang dewasa yang berdomisili di Indonesia maupun di luar Indonesia.
Kaskus, yang merupakan singkatan dari Kasak Kusuk,bermula dari sekadar hobi dari komunitas kecil yang kemudian berkembang hingga saat ini. Kaskus dikunjungi sedikitnya oleh 900 ribu orang, dengan jumlah page view melebihi 15.000.000 setiap harinya. Hingga bulan Juli 2012, Kaskus sudah mempunyai lebih dari 601 juta posting. Menurut Alexa.com, pada bulan Juli 2014 Kaskus berada di peringkat 285 dunia dan menduduki peringkat 7 situs yang paling banyak dikunjungi di Indonesia.
Pada tanggal 26 Mei 2012, Kaskus mengalami gangguan pada DNS (Domain Name System) pada domain .us. Sehingga, pada 27 Mei 2012, Kaskus berpindah domain yang mulanya berdomain .us sekarang menjadi .co.id

II.  Tujuan Pembuatan Aplikasi

Adapun sebuah tujuan aplikasi ini dibuat adalah sebagai alat bantu kita dalam memenuhi kebutuhan forum diskusi dan forum jual-beli di dunia maya. Disini yang digaris bawahi adalah aplikasi sekaligus forum jual-beli.

III. Konsep Pembuatan Aplikasi

          Konsep yang digunakan dalam pembuatan aplikasi Kaskus ini adalah dengan menggunakan pendekatan metode SDLC ( System Development Life Cycle ) , konsep ini dikembangakn melalui beberapa tahap sebagai berikut:

A. Perencanaan
- Melakukan pengambilan/pengumpulan data
- Melakukan identifikasi masalah 

B. Analisa permasalahan
Menganalisa masalah yang terjadi di lapangan sebelumnya pengguaan forum jual beli online yang sudah ada, dan membandingkannya dengan aplikasi yang dibuat , serta dapat berkontribusi dengan apa yang terjadi nantinya setelah dibuat aplikasi.

C. Perancangan
Pada tahap ini melakukan perancangan struktur navigasi, perancangan input output dan perancangan tampilan aplikasi Kaskus (FJB kaskus).

D. Implementasi
Membuat serta memberikan sentuhan terakhirnya dengan pengisian kode program yang sebelumnya tertera pada perancangan input output aplikasi

E. Uji Coba Aplikasi
Tahap ini merupakan tahap uji coba program yang dihasilkan dari tahap implementasi untuk mengetahui apakah fungsionalitasnya terpenuhi dan sesuai dengan rancangan dasar penelitian.

IV. Kerangka Pikir

Kerangka piker disini adalah efek sebelum dan sesudah penggunaan aplikasi yang di buat terdapat 2 object yaitu pemakai aplikasi (User) dan administrasi kaskus itu sendiri , sebelumnya Pengguna (user) belum menggunakan aplikasi dia harus berkumpul bersama teman untuk berkumpul atau untuk forum jual beli, tapi setelah menggunakan aplikasi ini pengguna (user) hanya menggunakan aplikasi dimana saja dan kapan saja untuk melakukan diskusi dan jual beli forum, selain itu pengguna juga dapat kemudahan dan kenyamanan karena aplikasi kaskus tidak membutuhkan chapta lagi untuk posting pesan, karena dalam web kaskus dibutuhkan chapta untuk 1x posting di dalam sebuah ruang diskusi atau ruang jual beli.

V.  Rencana Pengerjaan Aplikasi

Berikut adalah rencana dan jadwal tahap penelitian dilaksanakan per bulannya :



Sumber :